Media, Prasangka, Simalakama
Si Unyil sebelum punya laptop Yang paling bertanggung jawab atas penyebaran stigma adalah media. Sebab kemampuannya untuk menyebarkan nilai secara serempak, sadar atau tidak, media telah membentuk persepsi publik mengenai identitas tertentu. Lewat film, sinetron dan iklannya, publik diajak percaya bahwa orang Batak itu begini, muslim itu begitu, gay itu demikian. Tak terhindarkan, publik pun belajar generalisasi. Berita lebih buruknya, media kita sedang hobi mengaitkan segala sesuatunya dengan identitas. Muncul berita, “Seorang Gay Membunuh” atau “Perempuan Kristen Diperkosa”. Nah, kenapa juga gay atau Kristen harus disebutkan? Tentu kita tahu ada heteroseksual yang juga membunuh. Pun tidak ada hubungan antara pemerkosaan dan agama seseorang. Dan kita tidak bisa menentukan apakah itu buah keteledoran wartawan atau memang kesengajaan. Bayangkan bagaimana Anda terpaksa percaya bahwa suku tertentu memang menyebalkan. Misalnya Anda belum pernah kenal orang Batak secara langsung d...