Perlawanan, Perempuan Lawan Kekerasan
Ketika mengobrol dengan Aty Suandi di Bandung November lalu, saya disadarkan akan dua hal. Pertama, bagi perempuan, kegiatan memilih baju adalah pilihan penting sekaligus berbahaya. Kedua, bagi perempuan, naik angkutan umum adalah perjuangan menghindari pelecehan. Saya terkejut, ternyata dua hal biasa bagi lelaki seperti saya, bisa sepenting itu buat perempuan. Untuk urusan baju, sebagai laki-laki, saya tinggal mencari baju yang nyaman dan mencocokkan warnanya sesekali. Sementara perempuan harus selalu mengambil langkah ekstra untuk menimbang. Apakah baju ini akan baik-baik saja? Akankah terlalu menarik perhatian? Sebab perempuan sadar, salah-salah pilih, perempuan bisa jadi korban perkosaan---lucunya, disalahkan karena pakaian yang ia gunakan. Saat itu Aty menceritakan pengalamannya jadi korban street harassment. “Saya merasakan pantat saya dipegang-pegang, saya merasa itu sengaja,” kisahnya. Dia juga menceritakan bahwa dirinya sering dipanggil-panggil dan digoda oleh laki-...